Pesawaran, Mediapromoter.id — Beberapa hari yang lalu sempat geger pemberitaan terkait Kepala Desa Kunyaian yang memotong Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) yang di terima oleh masyarakat, Setelah pemerintah resmi menaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu pemerintah juga mengucurkan BLT BBM termasuk di desa kunyaian, namun ironi nya BLT yang seharus nya bisa membantu masyarakat di tengah naik nya BBM ini justru di sinyalir di sunat oleh Kepala Desa dan aparatur nya.
Mendapati informasi tersebut mediapromoter.id mencoba mengecek kebenaran berita tersebut namun Kepala Desa Okta tidak berada di lokasi.
Melalui sambungan Via telepon Mediapromoter.id mengubungi Kepala Desa Okta, dirinya mengatakan bahwa sedah tidak ada di Kunyaian.
“Iya mas kebetulan saya lagi gk di kunyaian, saya lagi di Bandar Lampung sedang mengurus anak pindah asrama sekolah,” ucap okta dalam telepon. (Jum’at 30/9/22).
Saat di tanya perihal pemotongan BLT BBM, Okta dengan tegas membantah tidak adanya potongang BLT BBM, itu semua inisiatif warga untuk banyak ongkos.
“Tidak ada potongan, Inisiatif warga mengumpulkan dana utk bayar ongkos mobil, dan untuk hal berupa pemotongan uang rokok dan lain-lain itu saya tegaskan tidak ada,” katanya.
Lanjutnya, mungkin bisa dikatakan ini miss komunikasi, karena setiap ada bantuan dalam bentuk apapun, kami langsung mengumpulkan penerima bantuan untuk persiapan pencairan selama ini supaya masyarakat lebih mudah.
“Saya menghimbau masyarakat untuk berangkat bersamaan, jgn ada yg pakai kendaraan roda dua mengingat lokasi lumayan jauh dan mengantisipasi hal-hal yg tidak diinginkan, ” terangnya.
Okta menambahkan, Supaya tidak perlu antri lama, ia selalu meminta aparat untuk menuju kantor pos lebih dahulu dan untuk mengawal langsung.
“Jadi kalau skrng ada bahasa aparat melakukan pemotongan, mungkin itu hanya hembusan (entah itu dari dalam atau luar desa) tidak perlu terlalu di tanggapi dengan sedemikian rupa yang penting kita tetap dengan prosedur dan berkomitmen untuk selalu maksimal melayani dan mempermudah masyarakat, ” pungkasnya.
Disisi lain Penerimaan BLT BBM yang enggan disebutkan namanya mengatakan, perihal bantuan BLT BBM tidak adanya potongang seperti yang diberitakan sebelumnya.
“Tidak ada pak bantuan kami dipotong yang ada kami iuran atas inisiatif sendiri untuk biaya sewa mobil untuk ke kantor pos, dan juga kan ada yang perlu dikirim lewat internet, sedangkan kami tidak punya Hp besar (android) jadi kami minta tolong sama aparat setempat untuk mempermudah kami beli, ” ungkap Penerima BLT BBM.
Lanjutnya, jujur selama ini setiap ada bantuan kami selalu di permudah, datang, dapat uang, lalu pulang, jadi kalau kami inisiatif untuk mengganti kuota aparatnya, apa salah nya, walaupun mereka tidak minta, jadi inti nya kalau aparat atau bu lurah sama sekali tidak minta.
Ketua BPD Desa Kunyaian, M.Thohir, saat dikonfirmasi via telepon menyayangkan adanya pemberitaan yang seolah menyudutkan pemerintah desa.
“Biasa terjadi di masyarakat hal-hal yang kadang menimbulkan sedikit kesalah fahaman tetapi kita harus berfikir positif, ” katanya.
Masih menurut M. Thohir, untuk Desa Kunyaian selama ini kepada Masyarakat Bagaimana kemungkinan bisa di lihat sendiri, dan jangan karena satu hal dapat mengakibatkan perpecahan.
“Di Desa Kunyaian ini masyarakatnya sangat guyup, sangat kekeluargaan kalau ada yang tidak suka dengan kekeluargaan di kunyaian, ya gitu jadinya, berusaha memecah belah, ” tandasnya. (Red/Ndar)