Bandarlampung, Mediapromoter.id – UIN Raden Intan Lampung (RIL) melalui UPT Pusat Pengembangan Bahasa (Pusba) kembali menjadi Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Program Persiapan Studi Lanjut (PPSL) S2/S3 Luar Negeri.
UIN RIL ditetapkan sebagai PTP PPSL S2/S3 Luar Negeri bersama 16 UIN lainnya. Ketetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan PPK Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Nomor 6364 Tahun 2021 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Program Persiapan Studi Lanjut (PPSL) S2/S3 Luar Negeri.
Sebanyak 13 peserta Magister S2 akan mengikuti PPSL di UIN RIL selama kurang lebih 3 bulan dari 7 November 2022 hingga 23 Januari 2023 mendatang.
13 peserta tersebut merupakan dosen dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang berasal dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung 2 orang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 3 orang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1 orang, UIN Raden Fatah Palembang 1 orang, UIN Salatiga 1 orang, UIN Mahmud Yunus Batusangkar 1 orang, UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan 1 orang, IAI Al-Falah Jember 1 orang, IAIN Bone 1 orang, dan IAIN Ponorogo 1 orang.
Rektor Prof Wan Jamaluddin Z MAg PhD berharap agar setelah mengikuti PPSL ini, para peserta mempunyai bekal sehingga mampu mengikuti tes dan bisa diterima di perguruan tinggi luar negeri.
“Semoga semua peserta bisa menjadi penerus yang bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” harap Prof Wan saat memberi sambutan dan membuka kegiatan PPSL di Meeting Room Lt.1 Gedung Academic & Research Center, Rabu (9/11/2022).
Kepala Pusba Bambang Budi Wiranto PhD, memaparkan komponen materi yang akan disampaikan dalam program tersebut diantaranya proposal riset, kemahiran bahasa, scholarship serta hal lain terkait dengan PPSL.
“Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk mempersiapkan kawan-kawan memperoleh kemampuan berbahasa untuk dapat mencapai target yang ditentukan,” jelasnya.
Selain itu, Kepala Pusba juga menyampaikan mengenai upaya pengembangan peserta. “Kita dari Pusba memanfaatkan materi dan sumber daya yang ada di Pusba beserta beberapa fasilitator dari berbagai lembaga untuk kita libatkan dalam pengembangan,” katanya.
Dia berharap supaya para peserta setidaknya mendapatkan skor IELTS minimal 6 atau 6,5. “Sehingganya, mereka dapat berkompetisi merenggut beasiswa Kemenag LPDP,” harapnya. (***)