Tanggamus,mediapromoter.id – Gotong royong adalah salah satu ciri khas yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Secara garis besar, gotong royong tertuang pada pancasila dalam sila ke tiga yang berbunyi Persatuan Indonesia.
Gotong royong telah mendarah daging dan bahkan menjadi kepribadian bangsa, serta sebagai budaya yang sudah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat.
Hal ini yang masih dipertahankan oleh masyarakat Pekon Sedayu Kecamatan semaka, Sadi Ferdianto selaku Kepala Pekon saat disambangi awak media promoter.id di lokasi pembukaan jalan sawah yang terletak di dusun dua Pekon Sedayu.
“Alhamdulillah masyarakat Pekon Sedayu sampai saat ini masih mempertahankan tradisi gotong royong, terlihat jelas antusias masyarakat secara sukarela dan tanpa pamrih untuk membuka badan jalan yang terletak di dusun dua Pekon Sedayu sepanjang 500 meter dan lebar 240 meter”, jelasnya.
Masih kata Sadi ferdianto, Pembukaan badan jalan yang berada di tengah areal persawahan tersebut sebelumnya sudah dimusyawarahkan dengan masyarakat serta melibatkan pemilik lahan dan para tokoh-tokoh masyarakat dan mereka menyambutnya dengan rasa gembira, apalagi para pemilik lahan areal persawahan yang dilintasi jalan tersebut dengan secara swadaya dan dengan penuh ke ikhlasan tidak mengharapkan ganti rugi, mengizinkan lahan mereka untuk dibukak menjadi badan jalan demi kepentingan masyarakat Pekon sedayu yang nantinya meringankan serta memperlancar mobilisasi para petani untuk mengangkut hasil bumi.
Ditempat yang sama, Yateni selaku Tokoh masyarakat Pekon Sedayu kepada media Promoter.id mengatakan terlaksananya kegiatan gotong royong ini sebagai wujud demi kemajuan Pekon Sedayu dengan digiatkannya kembali tradisi gotong royong dalam hal apapun juga apalagi demi kepentingan masyarakat Pekon Sedayu.
“Seperti yang kita lihat sekarang ini mas, kebanyakan masyarakat sekarang sudah dimanjakan dengan anggaran Desa yang lumayan nominalnya, sehingga secara lambat laun tradisi budaya gotong royong mulai terkikis apalagi di Pekon Sedayu, akan tetapi Alhamdulillah sejak dipimpin oleh Kepala Pekon yang sekarang beliau menghidupkan kembali tradisi gotong royong serta didukung oleh masyarakat Pekon Sedayu”, ucap Yateni.
Lanjut yateni, seperti contoh yang sekarang masyarakat Pekon Sedayu secara swadaya bergotong royong bersama-sama sukarale dan antusias membukak badan jalan di tengah areal persawahan tanpa ada paksaan ini semua dilakukan demi majunya pembangunan yang ada di Pekon Sedayu, karena sebelumnya masyarakat kesulitan untuk mengangkut hasil bumi disaat panen raya padi dengan adanya jalan ini nantinya masyrakat akan mudah mengeluarkan hasil panen padinya serta memperlancar mobilisasi yang tidak menutup kemungkinan akan menambah kesejahteraan bagi warga masyarakat Pekon Sedayu.
(Red/Ndra).