Tanggamus, Mediapromoter.id – Bersih Desa merupakan sebuah adat istiadat, Tradisi dan kebudayaan yang lakukan turun temurun. Warisan leluhur ini terus akan dilestarikan sebagai ungkapan rasa syukur warga masyarakat dan Pemerintah Pekon Sukaraja kec.Semaka kab.tanggamus atas segala rezeki yang dilimpahkan Tuhan Yang Maha Esa sekaligus memperingati HUT Pekon Ke – 83.
Di tandai penyerahan wayang yang di tokohkan sebagai lakon dalam judul “Gatot Koco Mbangun Pringgondani”, oleh Sulistiyono selaku Kepala Pekon Sukaraja kepada ki Dalang Agus Manteb Sudarsono dari kecamatan gisting, Pagelaran wayang kulit semalam suntuk di laksanakan di Pekon Sukaraja Sabtu (27/05/2023) .
Dijelaskan Kepala Pekon Sukaraja kepada media promoter.id bahwa malam ini merupakan puncak setelah sebelumnya di adakan Do’a bersama dengan para tokoh adat dan tokoh masyarakat Pekon Sukaraja.
“Selain wujud syukur, bersih desa diharapkan menjadi salah satu upaya untuk melestarikan budaya dan menguatkan bentuk ke anekaragaman, bersifat nasionalisme serta menguatkan nilai-nilai gotong-royong,” terang Sulistiyono.
Antusias warga Pekon Sukaraja Melihat Pentas wayang Kulit.
Ditegaskan, pagelaran wayang kulit ini juga merupakan bagian upaya pemerintahan Pekon dalam melestariakan budaya bangsa.
Di harapkan kerukunan antar sesama tetap terus terbina dengan baik.dengan terlaksananya kegiatan ini adalah wujud kecintaan terhadap keberadaan suku, adat, seni, dan budaya yang ada di Pekon Sukaraja.
“Kami berharap keharmonisan kerukunan dan kebersamaan masyarakat terjalin dengan erat dan penuh rasa persaudaraan dapat terus terpelihara. Kerukunan dan kebersamaan ini modal penting bagi kita untuk membangun Pekon Sukaraja,” tandasnya.
Lebih lanjut Kepala Pekon menambahkan, pagelaran wayang yang diselenggarakan rutin tiap tahun di Pekon Sukaraja juga untuk mengedukasi kepada generasi muda, bahwa kesenian wayang bukan sekedar cerita, namun wayang adalah sarana Dakwah yang pernah di gunakan oleh para wali di antaranya Sunan Kali Jaga yang bernama Asli Raden Said putra dari adipati Tuban yakni Tumenggung Wilatikta atau lebih dikenal dengan nama Raden Sahur.
Selain itu Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Pekon Sukaraja untuk terus melestarikan kebudayaan Indonesia dengan melalui salah satu seni wayang kulit.
“Lewat acara ini kami berupaya untuk membangkitkan kembali kepedulian masyarakat, khususnya para generasi muda untuk kembali menikmati wayang kulit, semoga seluruh warga Pekon Sukaraja serta para generasi muda tetap semangat bersatu padu dalam membangun Pekon Sukaraja, berkarya dan menciptakan inovasi sehingga potensi-potensi Pekon Sukaraja yang ada dapat lebih di gali bersama-sama. dengan demikian maka akan terbentuklah jiwa-jiwa yang betul-betul bisa mengisi kemerdekaan Negara kita dan tetap menuntun kita semua untuk selalu berbuat baik.”Pungkas Sulistiyono.
(Red/Ndra)